Mengapa Ada Oknum TNI Saat Polisi Menggerebek Gudang BBM Ilegal?
jpnn.com - JAKARTA - Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar belum tahu alasan oknum TNI berada dilokasi penggerebekan solar ilegal di gudang milik Noldy (35), Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (21/9) malam.
"Sekali lagi, saya belum menyimpulkan bagaimana ada keterkaitan dengan teman-teman TNI. Tim masih berjalan," kata Boy di Mabes Polri, Senin (22/9).
Seperti diketahui, lima Anggota Ditreskrimsus dibackup 15 Gegana Brimob Polda Kepri, melakukan penggerebekan sebuah gudang diduga menimbun BBM illegal jenis solar di PT Bintang Abadi Sukses di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, depan Perum Cipta Asri atau kurang lebih 500 meter dari Mako Brimob.
Gudang dan BBM itu diduga milik Noldy (35), seorang swasta. Saat di lokasi penggerebekan ditemukan empat drum berisi cairan diduga BBM jenis solar.
Penggerebekan itu berujung bentrok. Empat oknum TNI mengalami luka tembak di bagian kaki. Sedangkan satu oknum Polri juga mengalami luka, bukan karena tembakan.
Selain itu, mobil petugas Gegana juga mengalami kerusakan. Petugas gagal melakukan penyitaan karena ada insiden tersebut.
Menurut Boy, lokasi ditemukan gudang itu adalah perumahan warga. "Dan diselidiki ada penimbunan empat drum (solar) milik saudara N," katanya.
Menurutnya, ketika akan dilakukan penangkapan ada provokasi di lingkungan sekitar. "Intinya ada resistensi kepada petugas yang akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum di situ. Dan ada pula pengerusakan mobil petugas sehingga petugas menarik diri," paparnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar belum tahu alasan oknum TNI berada dilokasi penggerebekan solar ilegal di gudang milik Noldy
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- KSAD Jenderal Maruli Periksa Kesiapan Operasional Satuan Angkutan Air TNI AD