Mengapa Australia Akan Melakukan Referendum Terkait Warga Aborigin?
Saat ini, setidaknya seperempat dari warga Australia yang berhak memilih mengatakan mereka akan memilih "No" atau tidak, sepertiga mengatakan masih ragu-ragu.
Sisanya mengatakan "Yes" atau ya, sehingga mereka terus melakukan kampanye dengan didukung kurang dari setengah warga populasi.
Di kalangan warga Pribumi, ada berbagai pandangan tentang 'voice' atau suara.
Pertanyaan yang diajukan oleh mereka adalah apakah ini yang benar-benar dibutuhkan?
Lidia Thrope, politisi berdarah Aborigin, mengatakan, "Apakah kita ingin menjadi badan penasehat untuk sistem kolonial?"
"Kita harus membenahi masalah ekonomi, pendidikan dan sebagainya, ini yang perlu dilakukan", ujar Warrne Mundine, aktivis pribumi
"Kami ingin Parlemen kulit hitam ... kami ingin menentukan nasib sendiri," ujar Murrieguel Coe Craigie, juru kunci Kedutaan Tenda Aborigin di depan gedung Parlemen Canberra.
Ada juga yang merasa nantinya badan ini hanya memberikan saran untuk parlemen, atau hanya sebagai simbol dan tidak memberikan perubahan nyata.
Apakah Australia perlu mengubah konstitusi untuk memastikan warga Pribumi Australia, yakni masyarakat Aborigin dan Torres Strait Island, memiliki suara berupa perwakilan di konstitusi?
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis