Mengapa Banyak Rumah di Australia Kini Tak Terjual

Sementara itu ekonom George Tharenou menjelaskan, diukur dari masa puncak hingga saat ini memang penurunan harga rumah di Australia baru sekitar 6 persen.
"Kami sudah lama memperkirakan anjlok 10 persen atau bahkan lebih jika regulator tidak melonggarkan (pengetatan kredit)," katanya kepada ABC News.
APRA (Australian Prudential Regulation Authority) sendiri sudah mengisyaratkan tidak akan memberikan kelonggaran semacam itu.
Ekonom lainnya Ben Udy bahkan lebih pesimistis, dengan perkiraan harga anjlok hingga 15 persen secara nasional.
Dia menjelaskan anjloknya harga rumah akan menyebabkan melemahnya investasi di sektor properti dan melambatnya belanja konsumen yang pada gilirannya akan mendorong turunnya pertumbuhan ekonomi dari 2,9 persen tahun lalu menjadi 2 persen tahun ini.
"Untuk mengatasi perlambatan ekonomi kami pikir RBA (Bank Sentral Australia) mungkin perlu menurunkan suku bunga sebelum akhir 2019," ujarnya.
Ikuti juga berita lainnya dari ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia