Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?
Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih China dalam hal angka tertinggi kasus dan kematian akibat COVID-19 di dunia. (ABC News: GFX/Jarrod Fankhauser)
Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat? Photo: Komuter di Malaysia sedang menunggu transportasi untuk menuju Singapura beberapa jam sebelum Malaysia menerapkan lockdown, 17 Maret 2020. (Reuters: Edgar Su)

 

Sebaliknya, Inggris memiliki tingkat pengujian yang relatif rendah yaitu 8.200 per juta populasi atau kira-kira setengah dari Singapura yang melakukan 16.203 tes per sejuta orang, menurut Worldometer, sebuah situs web yang mengumpulkan statistik coronavirus.

Menurut BBC, pengujian juga belum tersedia bagi kebanyakan orang. Kriteria kelayakan dites hanya baru-baru ini saja diperluas di luar pekerja kesehatan menjadi pekerja garis depan lainnya seperti polisi, petugas pemadam kebakaran dan petugas penjara.

'Rela menyerahkan diri pada pemimpin'

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat? Photo: Negara-negara di Asia sedang bersiap untuk menghadapi apa yang disebut gelombang kedua wabah corona. (AP: Gemunu Amarasinghe)

 

Ada juga faktor lain mengapa banyak negara Asia bisa menangani pandemi secara lebih efektif, seperti faktor budaya dan politik.

Lee Sung-yoon, seorang profesor hubungan internasional di Tufts University, mengatakan tradisi Konfusianisme di negara-negara, seperti China, Korea Selatan, dan Singapura memberi "tangan yang lebih bebas dalam menjalankan otoritas sebagai negara paternalistik" selama keadaan darurat.

"Dalam peradaban Konfusianisme … penghormatan terhadap otoritas, stabilitas sosial, konformitas, kebaikan masyarakat dan bangsa yang ada di atas individualisme … adalah faktor perbaikan dalam masa krisis nasional," katanya

"Kebanyakan orang rela menyerahkan diri pada pemimpin dan sedikit mengeluh."

Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih posisi China dengan jumlah kasus dan angka kematian akibat virus corona tertinggi dunia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News