Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?
Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih China dalam hal angka tertinggi kasus dan kematian akibat COVID-19 di dunia. (ABC News: GFX/Jarrod Fankhauser)

Lee mengatakan penggunaan gelang pelacak untuk mengontrol karantina virus corona di Hong Kong dan Korea Selatan kemungkinan tidak akan diterima di negara-negara barat, seperti di Italia atau Swedia.

"Dalam demokrasi yang maju, yang belum dialami satupun negara Konfusianisme termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan, melakukan tindakan paksaan pada fase awal epidemi, seperti larangan keluar di Diamond Princess saat infeksi virus menyebar, atau lockdown puluhan juta orang di Wuhan dan sekitarnya … tidak akan ditoleransi, "katanya.

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat? Video: Sekelompok orang berunjuk rasa di sejumlah lokasi di Amerika Serikat. (ABC News)

 

Di seluruh Amerika Serikat, pengunjuk rasa telah turun ke jalan untuk memprotes perintah lockdown, dengan demonstrasi terbaru terjadi di Texas, Indiana dan Wisconsin akhir pekan lalu.

Profesor Hunter mengatakan dia menduga budaya juga berperan dalam cara penyebaran virus.

"Di Jepang, kamu membungkuk di kejauhan, dan kamu tidak benar-benar berjabat tangan," ujarnya, "orang-orang tampaknya menjaga diri mereka sedikit lebih tertutup di Jepang daripada di negara-negara lainnya."

Adakah pemerintah yang lebih baik dalam menangani pandemi?

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat? Photo: Belum ada bukti bahwa COVID-19 ditemukan di laboratorium di Wuhan. (Reuters)

 

Beberapa orang mempertanyakan apakah pemerintah otoriter seperti China memiliki amunisi yang lebih baik untuk menangani pandemi, meski ada kelemahan dalam menyembunyikan informasi kritis saat awal terjadinya wabah.

Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih posisi China dengan jumlah kasus dan angka kematian akibat virus corona tertinggi dunia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News