Mengapa Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 50 Persen Bukanlah Hal yang Buruk?

Mengapa Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 50 Persen Bukanlah Hal yang Buruk?
Tingkat efikasi dari vaksin yang dibuat beberapa negara Barat sudah melebihi harapan sebelumnya. (AP: Christophe Archambault/Pool Photo)

Dalam TPP ini ada beberapa ukuran standar yang dipenuhi berkenaan dengan efikasi, masa perlindungan, dosis pemberian dan kondisi penyimpanan vaksin.

Dokumen itu menyebutkan WHO menghendaki tingkat efikasi 70 persen dengan minimun yang harus dicapai 50 persen.

Jodie McVernon, Direktur Bidang Epidemiologi dan Penyakit Menular di Doherty Institute, Melbourne, mengatakan dunia saat ini sedang dalam keadaan "darurat".

Menurutnya target 50 persen yang diterapkan WHO itu menunjukkan "keadaan yang sedang kita hadapi sekarang ini" dan otoritas di seluruh dunia berusaha mencari sesuatu yang bisa membantu mengatasinya.

"Yang kita lihat sekarang adalah sistem layanan kesehatan yang kewalahan, kondisi ekonomi yang memburuk dengan dampak sosialnya dan banyaknya kematian," kata Dr McVernon.

"Tujuan kami adalah membuat pandemi ini bisa dikontrol semaksimal mungkin, khususnya di bagian dunia yang parah saat ini, sementara kita terus belajar mengenai vaksin tersebut."

Target minimun tersebut juga sudah disetujui oleh regulator bidang kesehatan di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Uni Eropa.

Sejauh ini bagaimana tingkat efikasi yang ada?

Mengapa Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 50 Persen Bukanlah Hal yang Buruk? Photo: Belum ada konfirmasi independen mengenai tingkat efikasi dari vaksin yang dibuat oleh China sejauh ini. (AP via Xinhua)

 

Jumlah kematian akibat COVID-19 di dunia mendekati angka dua juta jiwa dan semakin banyak negara yang mulai melakukan program vaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News