Mengapa Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 50 Persen Bukanlah Hal yang Buruk?
Baik Dr McVernon dan Dr Esterman menekankan dibutuhkan waktu untuk bisa melihat tingkat efektivitas vaksin.
Dalam situasi bukan pandemi, Dr McVernon mengatakan persetujuan mengenai vaksin untuk penyakit tidak mendesak memerlukan waktu yang lama, kadang sampai 20-30 tahun dari proses awal sampai bisa diproduksi masal.
Dia mengatakan banyak faktor yang menjadi pertimbangan pihak regulator sebelum memberi persetujuan, antara lain seberapa parah penyakit tersebut, biaya untuk menangani penyakit tersebut, dan tentu saja tingkat efikasi, biaya dan efek samping.
Di tengah keadaan dunia seperti sekarang ini, Dr McVernon mengatakan pihak regulator harus mempertimbangkan ancaman COVID-19 terhadap penduduk dunia secara keseluruhan.
"Kadang tingkat efikasi setinggi mungkin menjadi tidak penting dibandingkan melakukan vaksinasi untuk sebanyak mungkin orang," katanya.
"Bila hanya ada satu vaksin yang memiliki tingkat efektivitas 50 persen dan berguna, maka tentu kita ingin segera menggunakannya sambil menunggu yang lebih baik lagi."
"Kriteria untuk bisa dapat vaksin yang terbaik akan terus meningkat karena penyakit COVID-19 akan semakin menyebar ke seluruh dunia."
"Virus ini tidak akan menghilang begitu saja dalam waktu dekat."
Jumlah kematian akibat COVID-19 di dunia mendekati angka dua juta jiwa dan semakin banyak negara yang mulai melakukan program vaksinasi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan