Mengapa Harus Menata Distribusi Penjualan Gas Melon?

Oleh: Idrus Marham - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar 2024 - 2029

Mengapa Harus Menata Distribusi Penjualan Gas Melon?
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar 2024 - 2029 Idrus Marham. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Sungguh tidak kredibel bila membahas fenomena antrean pembelian gas, sembari mempertanyakan, “Ada Presiden de Jure dan de Facto kah bagi Bahlil? He…he…he spekulasi pikirannya kejauhan.

Menyampaikan analisa atau kritik atas kebijakan, tentu saja tidak mengapa, selama itu berbasis pada pakem berpikir yang rasional.

Dalam Al Qur’an, surat Al Maidah ayat 8, Allah mengingatkan, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Jadi, sebagai bangsa yang menjunjung etika kehidupan yang relijius, mari kita renungkan baik-baik firman Allah ini, sehingga kita terhindar dari kekhilafan saat mengajukan penilaian.

Wajar menilai sesuatu secara kritis, tetapi tetaplah pijak bumi. Pijak  tempat berdiri.

Jangan mengawang-awang. Lha kalau cuma khayalitasnya saja yang  tinggi, itu pikiran kritis jenis apa? Tetapi sudahlah saya tak hendak mengadili keterbatasan berpikir orang.     

Mari kita masuk ke realitas antrian gas yang mengular.

Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM, bukan tidak melihat fenomena ini. Beliau bahkan merasa sangat prihatin.

Apa yang terjadi dengan distribusi Gas Melon atau LPG 3 Kilogram? Rentetan fakta antrean gas dalam dua-tiga hari ini diangkat menjadi isu yang demikian rupa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News