Mengapa Harus Menata Distribusi Penjualan Gas Melon?
Oleh: Idrus Marham - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar 2024 - 2029
Masyarakat yang mengeluh! Maka point pentingnya adalah bagaimana menghadapi keluhan masyarakat?
Apakah keluhan masyarakat dengan segala kompleksitas persoalannnya ini harus ditampung, dicarikan solusinya demi perbaikan atau diteledorkan saja sembari asyik masyuk mempermasalahkan masalah?
Secara faktual, bagaimana pun tidak populernya, Bahlil merespon masalah Melon ini, dengan menunjukkan Sikap dan pendekatan yang BENAR dan PENAR -- meminjam konsep budaya Jawa.
Ia tegar menghadapi Masalah, tidak menghindar, apalagi lepas tanggung jawab, tidak menyalahkan stafnya… Humble ?menghadapi masyarakat secara bijak, tidak marah-marah, apalagi arogan merasa benar sendiri.
Menata ulang sebuah proses yang selama ini sudah mapan berjalan, tentu akan mengundang beberapa konsekuensi.
Di antaranya bahkan mengundang ‘kontraksi” sosial. Baik itu Kontraksi yang berkait dengan rutinitas warga sebagai pengguna elpiji, maupun juga sekaligus, kontraksi dengan mereka-mereka yang selama ini menangguk untung dari kenakalannya memainkan Gas bersubsidi ini.
Ini yang sesungguhnya perlu menjadi pengertian dan perhatian semua pihak.
Karena menata butuh berbagai upaya untuk merekonstruksikan kembali atas apa yang selama ini dibiarkan berjalan, agar untuk kemudian bisa menjadi lebih baik lagi.
Apa yang terjadi dengan distribusi Gas Melon atau LPG 3 Kilogram? Rentetan fakta antrean gas dalam dua-tiga hari ini diangkat menjadi isu yang demikian rupa.
- Kementerian ESDM dan Pertamina Gercep Tinjau Suplai LPG dari SPBE hingga Subpangkalan
- Sidak LPG 3 Kilogram ke Riau, Bahlil Pastikan Kebijakan Sampai Masyakat
- Tragis! Mak-mak Tewas Terlindas Truk Saat Berburu LPG 3 Kg
- Kisruh Penyaluran LPG 3 Kg, Eddy: Saatnya Membenahi Subsidi Energi
- Pastikan Penyaluran LPG 3 Kg Aman, Menko Pangan & Mendag Tinjau Subpangkalan di Klender
- Demokrat Apresiasi Respons Cepat Presiden Prabowo Soal LPG 3 Kg