Mengapa Harus Rakyat Kecil yang Menanggung Dana Itu?
![Mengapa Harus Rakyat Kecil yang Menanggung Dana Itu?](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20151225_062036/062036_592053_SPBU_dl.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menyayangkan keputusan pemerintah yang memungut dana ketahanan energi dari setiap liter bahan bakar minyak (BBM) yang dibeli rakyat. Menurutnya, hal itu harus dipertanyakan legalitasnya.
"Apa dasar hukumnya sehingga rakyat kecil yang harus menanggung dana itu," ujarnya kemarin (24/12).
Di negara-negara lain, kata Sudaryatmo, dana untuk pengembangan energi terbarukan diberikan pemerintah dalam bentuk insentif bagi pelaku usaha. Insentif tersebut otomatis dinikmati jika ada investasi di sektor energi terbarukan.
"Sebaliknya energi fosil diberi dis-insentif, bukannya malah disubsidi seperti di negara kita. Ini sikap yang bertolak belakang," tukasnya.
YLKI meminta pemerintah lebih transparan dalam pengelolaan dana ketahanan energi. Sebab dana tersebut nilainya sangat besar sehingga rawan disalahgunakan.
"Target-target pengembangan energi terbarukan kita sampai sekarang nggak jelas, ini tiba-tiba ada dana untuk program tersebut. Yang mengelola siapa? Bisa-bisa malah menguap untuk hal lain," tuturnya.
Sudaryatmo menilai pungutan dana ketahanan energi di pembelian BBM membuktikan bahwa pemerintah tidak memiliki roadmap yang jelas atas pengembangan energi terbarukan.
Alhasil, rakyat yang terbebani, sementara pemerintah tidak berbuat strategis untuk meringankan beban rakyat. "Menurunkan tarif angkutan umum dan harga barang-barang saja tidak bisa," jelasnya. (wir/owi)
JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menyayangkan keputusan pemerintah yang memungut dana ketahanan energi
- Implementasikan ESG, Telkom Beri Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia
- Tinjau ke Lapangan, Komisi XII DPR Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar Hingga ke Sub Pangkalan
- Bea Cukai Beri Asistensi Perusahaan Berstatus AEO Agar Optimalkan Fasilitas Kepabeanan
- Pelindo Terminal Petikemas Catat Arus Kontainer Ekspor Tumbuh 10,58 Persen di 2024
- Puteri Komarudin Soroti Potensi Penerapan Kebijakan Berbasis Mitigasi Risiko
- Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Ajak Seluruh Pihak Fokus pada Rakyat