Mengapa Hoaks Sudah Seperti Gaya Hidup
Selasa, 26 Maret 2019 – 14:19 WIB
"Yang biasanya dilakukan oleh kelompok atau golongan fanatik tapi tetap saja dalam menanggapi suatu berita kita harus mampu tabbayun," pesannya.
Sedangkan Ubaidillah melihat maraknya hoaks disebabkan lemahnya regulasi pemerintah, dan juga lemahnya budaya regulasi masyarakat.
“Teknologi canggih, tidak diimbangi tingginya budaya literasi, menjadi sebuah kekhawatiran yang besar. Karena itu perlu adanya penyaringan berita sebelum di share kepada orang lain," tutupnya. (esy/jpnn)
Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (PRK) MUI Azizah mengatakan, hoaks sudah menyebar bak virus sehingga merusak tatanan hidup bermasyarakat.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Kiai Marsudi Sampaikan Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto
- Anggap Pernyataan Budi Arie Hoaks, Tim Pemenangan Pram-Doel Layangkan Somasi
- Jubir Pramono-Rano Pastikan Pernyataan Menkop Budi Arie Hoaks