Mengapa Jakarta Panas? Ya Karena Ahok
jpnn.com - jpnn.com - Sekjen Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin menyebut bahwa FPI sebagai sebuah ormas sudah cukup toleran, termasuk di daerah-daerah lain yang mayoritas penduduknya non-islam.
Karena itu, dia menolak kalau FPI disebut tak netral dan tak menghargai calon gubernur yang dari non-muslim.
"Di luar daerah, yang mayoritas non-islam, kami hargai. Tidak diganggu, Kami junjung tinggi toleransi itu, karena kami mengedepankan azas proporsionalitas," kata Habib Novel saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (4/2) siang.
Karena itu, untuk Jakarta, FPI akan mengawal adanya proporsionalitas ini. Sebab mayoritas warga DKI Jakarta itu muslim.
Dengan demikian, berdasar azas proporsionalitas itu, lanjutnya, sangat wajar jika FPI ingin Jakarta dipimpin seorang muslim.
Azas proporsionalitas ini menurutnya harus bisa dikedepankan dan dijaga, sehingga kondisi bisa kondusif. Di daerah-daerah lain di mana FPI memperjuangkan azas proporsionalitas itu, kondisinya tetap baik-baik saja.
"Kalau di Jakarta kenapa memanas, ya karena Ahok. Kami dulu sudah sabar, tapi dia sedikit-sedikit ngomongin soal Almaidah (ayat 51, red). Kita menolak penista agama. Karena dia bukan sekali menyerang. Waktu daftar di KPU dia serang Almaidah. Saya hitung sudah tujuh kali dia serang Almaidah," tandasnya. (dkk/jpnn)
Sekjen Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin menyebut bahwa FPI sebagai sebuah ormas sudah cukup toleran, termasuk di daerah-daerah
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok