Mengapa Jenderal Awaloedin Djamin Dijuluki Bapak Satpam?

Mengapa Jenderal Awaloedin Djamin Dijuluki Bapak Satpam?
Bapak Satpam Indonesia, Jenderal Polisi Awaloedin Djamin. Foto: ANTARA/Wikipedia

Masukan serta pemikiran pria yang dikenal sebagai “Bapak Satpam” ini selalu dituangkan dalam berbagai kesempatan termasuk dalam seminar, dialog, simposium, makalah dan buku yang diterbitkannya.

Semasa hidupnya, Awaloedin menerima sejumlah penghargaan sebagai tanda jasanya, seperti Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara, dan Bintang Mahaputra Adipradana.

Kemudian, penghargaan lain yang juga diterima Awaloedin, yakni Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II), Satya Lencana Karya Bhakti, Satya Lencana Yana Utama, Satya Lencana Panca Warsa, Satya Lancana Peringkat Perjuangan Kemerdekaan RI, dan Satya Lencana Penegak Veteran Pejuang Kemerdekaan RI.

Tak hanya penghargaan dalam negeri, Awaloedin juga pernah menerima Das Gross Rreuz dari Jerman Barat dan The Philipine Legion of Honor dari Pemerintah Filipina.

Korps Bhayangkara pun berduka dengan berpulangnya Jenderal Polisi Awaloedin Djamin yang tutup usia pada usia 91 tahun pada Kamis 31 Januari 2019, pukul 14.45 WIB setelah dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setiyono pada Selasa 15 September 2020 mengumumkan Peraturan Kepolisian Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa.

Salah satunya adalah perubahan warna seragam satpam menjadi warna coklat yang sama dengan yang digunakan oleh Korps Bhayangkara.

Awi mengatakan tujuan penggantian warna seragam tersebut dimaksudkan untuk menjalin kedekatan emosional antara institusi Polri dengan satpam.

Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Awaloedin Djamin mendapat julukan sebagai Bapak Satpam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News