Mengapa Jumlah Ilmuwan Perempuan di Australia Masih Kalah Dibanding Beberapa Negara Berkembang?

Sebuah penelitian dari lembaga UNESCO menunjukkan perbandingan lulusan perempuan di bidang teknik di beberapa negara Arab dan Amerika Selatan adalah hampir 50 persen, sementara di Australia jumlahnya hanya sekitar 20 persen dari laki-laki.
Maria Charles, seorang profesor bidang sosiologi di University of California, Amerika Serikat sudah banyak menghabiskan waktu untuk meneliti mengenai pilihan karir bagi perempuan di seluruh dunia.
"Ada kecenderungan bagi perempuan bekerja di bidang ilmu komputer, teknik dan ilmu eksakta lainnya di negara berkembang, termasuk di beberapa negara dengan penduduk mayoritas Muslim di mana negara-negara dalam anggapan Barat dianggap kurang menghormati perempuan," kata Professor Charles.
Joanna Sikora yang juga meneliti masalah pemisahan gender di bidang STEM (sains, teknologi, teknik dan matematika) mengatakan sarjana perempuan dari fakultas teknik juga lebih banyak di negara bekas Komunis, seperti Polandia.
Menurut Dr Sikora dengan adanya lebih banyak perempuan maka akan bisa mengatasi tantangan dalam budaya yang selama ini didominasi oleh pria.
"Kalau sudah ada sepertiga saja, maka kita tidak lagi merasa terintimidasi.'
Tetapi apa yang mendorong perempuan belajar di bidang STEM di negara berkembang?
Australia memberi kesempatan kepada semua warganya untuk berpartipasi di segala bidang
- Erick Thohir Mania Optimistis Timnas Indonesia Menang Lawan Australia dan Bahrain
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor