Mengapa Nehe Nehe
Jumat, 01 Maret 2019 – 13:11 WIB
Tidak ada manusia melintas di jalan. Di beberapa sudut kota pemuda berkelompok. Saling berbisik.
"Mereka akan bergerak," kata sopir taxi. Suasana mencekam.
"Mereka ingin merdeka dari India," tambahnya.
Kami terus menyusuri pinggiran danau. Ke luar kota Srinagar. Menuju pusat perdagangan karpet. Hanya lihat-lihat sebentar.
Bertanya-tanya sedapatnya. Lalu lapar. Belum makan. Pun belum sarapan. Tidak ada restoran buka.
Saya dibawa sopir ke dalam satu gang sempit. Jalan kaki. Sepi. Mencekam. Berliku. Sang sopir mengetuk pintu.
"Ini dari Indonesia. Perlu makan," katanya.
"Saya buatkan," kata pemilik rumah. Laki-laki. Pakaian khas India. Atau khas Pakistan. Tepatnya: khas Kashmir.