Mengapa Nehe Nehe

Mengapa Nehe Nehe
Dahlan Iskan.

Saya disuruh duduk di dalam rumah itu. Yang pintu dan jendelanya ditutup. Tidak ada suara apa-apa. Robert kelihatan lebih waspada.

Tuan rumah datang dengan membawa makanan: ayam masak tandoori. Satu ekor lengkap. Ukuran besar. Kami melahapnya.

Tanpa nasi. Tanpa roti. Tanpa saus. Tanpa sambal. Namun, rasanya bukan main lezatnya. Enak sekali.

Mungkin karena lapar. Saya sangat terkenang dengan kelezatan ayam tandoori Kashmir hari itu. Kelak saya sering memesan tandoori.

Di negara mana pun. Kalau lagi kangen Kashmir. Akan tetapi, belum pernah menemukan tandoori selezat di Kashmir hari itu.

Saat makan itulah saya diberi tahu sopir. Bandara segera ditutup. Satu jam lagi ada pesawat mendarat. Dan akan langsung kembali.

Kami bergegas ke bandara. Beli tiket. Pesawat pun tiba. Kami boarding ke New Delhi.

Malamnya saya lihat di TV. Kerusuhan besar terjadi di Srinagar. Minggu lalu bom bunuh diri  meledak di Kashmir.

Dari Udon Thani ini, dari pojok timur laut Thailand ini, saya ikuti perkembangan dunia. India-Pakistan memanas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News