Mengapa Orang Suka Jastip dan Apakah Itu Merugikan Negara?
Tetapi tidak semua jenis barang mau ia bawa.
"Biasanya skin care atau obat yang BPOM-nya enggak jelas, saya tolak."
"Pernah ada yang mau titip skin care yang lagi booming di Indonesia seharga Rp20 juta, saya tolak juga ... karena risikonya jauh lebih besar dari ongkos jastipnya," ujarnya.
Menurut Dira, pelanggan layanan jastipnya biasanya adalah orang-orang yang sama dan kuota yang ia jual selalu habis.
Apakah jastip merugikan negara?
Maraknya pelaku dan pengguna layanan jastip telah mengukuhkan anggapan jika ini bisnis yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.
Namun, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani, menilai usaha ini merugikan negara.
"Iya [usaha jastip], merugikan," kata Askolani di Gedung DPR RI, Selasa (14/02).
"Dia harusnya membayar barang, harusnya bayar bea masuk," ujarnya.
Ide Jessica Chen memulai layanan jasa titip, atau jastip, barang-barang dari Australia didapatnya malah saat dia kembali ke tanah air, setelah dua tahun pernah tinggal di Melbourne.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata