Mengapa Orang Suka Jastip dan Apakah Itu Merugikan Negara?
"Akhir-akhir ini banyak yang mengatakan bahwa jastip menimbulkan kerugian negara. Merugikan hanya jika mereka tidak membayar bea masuk dan pajak dalam rangka biaya impor," katanya Sabtu (18/02).
Praktik jastip inilah yang dianggap ilegal.
Ia kemudian menyoroti jastip bagasi barang bawaan penumpang yang masuk ke Indonesia.
"Itu memang benar barang bawaan penumpang, tetapi mereka menyamarkan itu seakan-akan barang milik penumpang. Di sinilah letak masalah tersebut ... Karena pada prinsipnya yang mendapatkan kebebasan [cukai dan pajak] US$500 per sekali jalan adalah barang personal use [milik] penumpang," ujarnya.
Menurut Nirwala ada cara yang dapat dilakukan penumpang agar barang bawaannya tidak masuk kategori barang ilegal yang terancam disita petugas, yakni dengan mengisi 'custom declaration'.
"Ada beberapa penumpang yang keberatan mengatakan kok bisa dikenai biaya bea cukai yang mahal? Nah, itu bisa [dibuktikan] dengan cara menunjukkan invoice. Nanti berdasarkan itu akan dihitung berapa bea cukainya," jelas Nirwala.
Jastip bagasi 'lebih cepat, murah, dan pasti sampai'
Martina Tobing Punke sudah hampir dua belas tahun tinggal di Adelaide, ibu kota Australia Selatan.
Baru tiga tahun terakhir ia ikut menggunakan jastip jual bagasi.
Ide Jessica Chen memulai layanan jasa titip, atau jastip, barang-barang dari Australia didapatnya malah saat dia kembali ke tanah air, setelah dua tahun pernah tinggal di Melbourne.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata