Mengapa Pekerja Asing yang Tereksploitasi di Australia Tidak Melaporkan Majikannya?
Mereka khawatir dapat mempengaruhi visa mereka bila ketahuan.
"Beberapa mahasiswa mungkin bekerja lebih karena mereka membutuhkan uang lebih banyak. Mereka sangat takut melapor karena melanggar persyaratan visa dan ada risiko dideportasi dan tidak dapat menyelesaikan kuliah," jelasnya.
Anggaran Australia yang diajukan pemerintah awal Mei lalu telah membatalkan ketentuan pembatasan jam kerja 40 jam per dua minggu bagi mahasiswa asing di sektor perhotelan dan pariwisata.
Profesor Alex mengatakan mahasiswa seharusnya tidak perlu takut untuk melaporkan situasi mereka di tempat kerja.
"Fair Work Ombudsman tidak akan membuka informasi Anda ke lembaga lain. Jika Anda melapor, mereka akan menyimpan informasi Anda," katanya.
Cerita eksploitasi ini sudah akrab bagi Manorani Guy, salah satu pendiri VicWISE, LSM yang membantu mahasiswa internasional dengan masalah ketenagakerjaan.
Dalam banyak kasus, menurut Manorani, mahasiswa internasional mengalami kesulitan finansial.
"Untuk seorang mahasiswa yang dalam situasi bertahan hidup, untuk dapat makan dan membayar segala tagihan lebih penting daripada khawatir tentang eksploitasi," katanya.
Banyak mahasiswa Indonesia di Australia yang menerima upah di bawah aturan yang berlaku
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis