Mengapa Pekerja Asing yang Tereksploitasi di Australia Tidak Melaporkan Majikannya?

Mengapa Pekerja Asing yang Tereksploitasi di Australia Tidak Melaporkan Majikannya?
Amanda, seorang mahasiswa asing yang bekerja di Australia, mengaku menyadari dirinya dibayar rendah dari yang seharusnya namun tak punya banyak pilihan. (ABC News: Natasya Salim)

"Sejumlah mahasiswa menyukai bagaimana majikan menjaga mereka, merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga," katanya.

"Uang yang mereka hasilkan cukup untuk membayar tagihan dan ditambah pula dengan adanya kehidupan sosial," ujar Manorani.

"Mereka senang dengan kondisi mereka sekarang," ucapnya.

Hak kerja penduduk sementara sama dengan hak warga negara

Menurut FWO, mahasiswa asing dapat melaporkan kasus mereka "tanpa perlu merasa takut" visanya akan dibatalkan.

Juru bicara FWO menyebutkan pihaknya memprioritaskan kasus yang melibatkan pekerja migran dan pemegang visa, termasuk mahasiswa internasional yang "rentan dieksploitasi".

Pada tahun 2019/20, 44 persen kasus yang diajukan FWO ke pengadilan melibatkan pekerja pemegang visa dengan nilai upah $1,7 juta berhasil dipulihkan.

"Semua pekerja di Australia memiliki hak yang sama, tanpa memandang kewarganegaraan atau status visanya," kata juru bicara FWO.

"Fair Work Ombudsman memiliki perjanjian dengan Departemen Dalam Negeri yang disebut Assurance Protocol, di mana pemegang visa dapat meminta bantuan kami tanpa takut visa mereka dibatalkan karena pelanggaran persyaratan visa terkait pekerjaan," jelasnya.

Banyak mahasiswa Indonesia di Australia yang menerima upah di bawah aturan yang berlaku

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News