Mengapa Pemerintah Indonesia Doyan Menggunakan Jasa Influencer?

Mengapa Pemerintah Indonesia Doyan Menggunakan Jasa Influencer?
Pakar menilai pelibatan influencer merupakan upaya untuk menutup-nutupi sesuatu. (Foto: Biro Pers dan Media Presiden RI)

Hari itu, Minggu, 28 Juli 2024, Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri bertolak mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN)  

Dalam kunjungan itu, Jokowi mengajak sederet influencer, yakni pasangan Raffi Ahmad-Nagita Slavina serta Atta Halilintar-Aurel Hermansyah, Irwansyah-Zaskia Sungkar, Ananda Omesh-Dian Ayu Lestari, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, dan Youtuber Willie Salim.

Kepergian Presiden Jokowi ke IKN di bawah sorotan publik menjelang persiapan upacara ulang tahun kemerdekaan RI yang akan dilangsungkan untuk pertama kalinya di sana.

Apalagi, beberapa target dan rencana di IKN yang sebelumnya santer digadang-gadang Jokowi ternyata belakangan tidak sesuai harapan, sehingga muncul berbagai analisis dan spekulasi tentang masa depan IKN.

Presiden Jokowi juga batal menggelar rapat perdana kabinet di IKN yang dijadwalkan digelar pada tanggal 30 Juli.

Seperti yang dilaporkan sejumlah media, Menteri BUMN Erick Thohir, Menpora Dito Ariotedjo, dan Menhan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto sedang bertolak ke Paris pekan lalu untuk mengikuti pembukaan Olimpade 2024.

Eric Thohir dan Dito Ariotedjo telah tiba di Jakarta dan langsung berkantor pada 29 Juli, namun Prabowo melanjutkan kunjungan kerjanya ke Serbia dan Turki.

Sebagai gantinya, Presiden Jokowi menggelar rapat dengan Menteri PUPR dan jajaran Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Bukan sekali dua kali pemerintah menggandeng influencer dalam sosialisasi proyek atau kebijakan negara

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News