Mengapa Penyintas COVID-19 Tetap Kehilangan Indra Penciuman Setelah Sembuh?
Dr Russell mengatakan untuk dapat mendeteksi bau, harus ada aliran udara yang melewati selaput lendir.
"Bila tersumbat, tidak akan ada molekul yang masuk ke dalam hidung," katanya.
"Selain itu, molekul tersebut juga harus larut dalam selaput lendir itu. Jadi, kalau dalam kondisi kering, proses ini juga tidak akan terjadi."
Namun, Profesor Roura mengatakan penciuman terkait COVID-19 tidak disebabkan penyumbatan.
"COVID-19, kelihatannya lebih parah. Virus tersebut melewati mukosa dan merambat ke neuron, yang membawa pesan penciuman ke otak," kata dia.
Virus corona dapat menyebabkan kematian neuron penciuman, mungkin secara tidak langsung, tapi melalui peradangan di sel sekitarnya.
"Itulah alasan mengapa lama sekali bagi beberapa orang untuk dapat mencium kembali, karena di dalam sana, virus ini telah mempengaruhi penerusan sinyal ke otak."
Salah satu peserta dalam penelitian Profesor Roura telah kehilangan indra penciumannya selama empat bulan.
Di awal pandemi COVID-19, muncul beberapa laporan yang mengatakan jika virus corona telah menyebabkan melemahnya indra penciuman
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata