Mengapa Perempuan Korban Pelecehan Cenderung Enggan Melapor?

Beberapa kali dipegang bagian tubuhnya oleh temannya di tempat umum, Gita tidak mampu melakukan perlawanan apapun.
"Aku juga … gimana ya … masa di depan orang-orang semua, aku tiba-tiba teriak?" ujar Gita.
Gita semakin ragu untuk bereaksi karena ia dan pelakunya memiliki teman-teman yang sama, belum lagi pelaku memasang "wajah lurus" seperti tidak terjadi apa-apa.
"Waktu itu aku mikir, ini orang sadar atau enggak sadar gitu ya? Kok mukanya tetep ngobrol gitu?" Gita menceritakan apa yang dipikirkannya.
Hotline melaporkan pelecehan dan kekerasan seksual
- Yayasan Pulih | (021) 788 42 580 | pulihfoundation@gmail.com
- LBH Apik Pusat | (021) 8779 7289 | apiknet@centrin.net.id
- Koalisi Perempuan Indonesia | (021) 7918 3221 | sekretariat@koalisiperempuan.co.id
- Yayasan Lentera Sintas Indonesia | Twitter @LenteraID | fb.com/Lentera ID
- Komnas Perempuan | (021) 390 3963 | mail@komnasperempuan.go.id
Tidak melapor ke polisi
Baik Prima maupun Gita tidak melaporkan apa yang dialaminya ke polisi karena alasan yang berbeda.
Prima mengaku, saat ia menceritakan perlakuan si atasan ke pihak perusahaan, ia tidak dianjurkan dan didorong untuk melaporkan atau melibatkan polisi.
"Karena nama besar perusahaan dan ini melibatkan nama besar atasan," jelas Prima.
Hanya sedikit perempuan yang mengalami pelecehan dan kekerasan seksual melaporkan kejadian yang menimpanya
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- LPSK Turun Tangan di Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Mantan Rektor UNU Gorontalo
- Pegawai Unram Diduga Hamili Mahasiswi Jadi Tersangka
- Pelaku Pelecehan Terhadap Remaja di Mal Cirebon Dipukuli Warga
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia