Mengapa Rezim Erdogan Terus Menindas Simpatisan Gulen?

Menurut Amnesty International undang-undang anti-terorisme di Turki tidak jelas dan banyak disalahgunakan dalam kasus-kasus palsu terhadap jurnalis.
Lebih dari 319 wartawan telah ditangkap di Turki sejak 2016, dan 189 outlet media ditutup, menurut Turkey Purge, sebuah situs web yang dijalankan oleh wartawan Turki yang mendokumentasikan berbagai penangkapan di negara itu.
Salah satu korban adalah jurnalis Turki Abdülhamit Bilici, pemimpin redaksi surat kabar Zaman.
Pemerintah Erdogan banyak membungkam outlet berita, memenjarakan banyak wartawan organisasi, dan menunjuk kepemimpinan baru.
"Setelah serangan polisi di markas kami di Istanbul, hal pertama yang dilakukan pengawas yang ditunjuk Erdogan adalah memecat saya," kata Bilici dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya English.
Setelah menerima ancaman dari Erdogan dan pendukungnya, Bilici meninggalkan negara itu ke AS.
"Saya merasa bahwa percakapan telepon saya disadap. Kemanapun saya pergi, orang-orang mengejar saya - sebagai akibat dari semua ini, saya tidak merasa aman untuk tinggal di Turki," ujar dia. (dil/jpnn)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tak henti-henti menjebloskan para pengkritiknya ke dalam bui. Pekan ini saja, pemerintah sudah menerbitkan surat penangkapan untuk 400 orang.
Redaktur & Reporter : Adil
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Teror ke Tempo Dianggap Melanggar HAM, Polisi Diminta Usut Secara Transparan
- Tokoh Agama Minta Masyarakat Papua Tak Terprovokasi Isu Pelanggaran HAM
- Munafrizal Manan: Isu RUU TNI Timbulkan Pelanggaran HAM Terlalu Dipaksakan