Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya?
Profesor Blakely mengatakan struktur usia yang lebih muda dari beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah mungkin mendorong berlakunya "kekebalan kawanan" atau herd immunity.
Menurut Mary-Louise McLaws dari WHO, usia merupakan faktor yang sangat penting terkait COVID-19.
"Di Italia, mereka memiliki proporsi populasi lansia tertinggi di Eropa," katanya kepada ABC.
"Jadi, sekitar seperempatnya berusia 65 tahun ke atas, dan tentu saja, tingkat merokok sangat tinggi, ditambah tingkat komorbiditas yang juga tinggi," jelasnya.
Photo: Ledakan penyebaran virus corona terjadi di panti jompo di negara-negara Eropa. (Reuters: Stefan Jeremiah)
Mengapa negara berpendapatan menengah di Asia memiliki kinerja yang baik?
Hal itu terkait dengan pengalaman dan kesiapan mereka. Bagi negara-negara Asia berpendapatan menengah, pandemi kali ini bukan yang pertama.
Flu babi pada tahun 2009, flu burung pada tahun 1990-an, dan SARS pada tahun 2003 terkonsentrasi di Asia, memberi pengalaman bagi Korea Selatan, Malaysia, Hong Kong dan Taiwan dalam menangani virus berbahaya.
Mereka lebih cepat menutup perbatasan, lebih cepat melakukan pengujian massal, dan menerapkan prosedur pelacakan lebi efektif.
Inilah kisah para dokter dan perawat yang senantiasa menjalankan tugasnya menyelamatkan nyawa
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis