Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya?

Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya?
Pekerja medis di salah satu rumah sakit di New York yang kewalahan dengan banyaknya kasus COVID-19. (Reuters: Caitlin Ochs)

Profesor Blakely mengatakan struktur usia yang lebih muda dari beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah mungkin mendorong berlakunya "kekebalan kawanan" atau herd immunity.

Menurut Mary-Louise McLaws dari WHO, usia merupakan faktor yang sangat penting terkait COVID-19.

"Di Italia, mereka memiliki proporsi populasi lansia tertinggi di Eropa," katanya kepada ABC.

"Jadi, sekitar seperempatnya berusia 65 tahun ke atas, dan tentu saja, tingkat merokok sangat tinggi, ditambah tingkat komorbiditas yang juga tinggi," jelasnya.

Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya? Photo: Ledakan penyebaran virus corona terjadi di panti jompo di negara-negara Eropa. (Reuters: Stefan Jeremiah)

 

Mengapa negara berpendapatan menengah di Asia memiliki kinerja yang baik?

Hal itu terkait dengan pengalaman dan kesiapan mereka. Bagi negara-negara Asia berpendapatan menengah, pandemi kali ini bukan yang pertama.

Flu babi pada tahun 2009, flu burung pada tahun 1990-an, dan SARS pada tahun 2003 terkonsentrasi di Asia, memberi pengalaman bagi Korea Selatan, Malaysia, Hong Kong dan Taiwan dalam menangani virus berbahaya.

Mereka lebih cepat menutup perbatasan, lebih cepat melakukan pengujian massal, dan menerapkan prosedur pelacakan lebi efektif.

Inilah kisah para dokter dan perawat yang senantiasa menjalankan tugasnya menyelamatkan nyawa

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News