Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya?

Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya?
Pekerja medis di salah satu rumah sakit di New York yang kewalahan dengan banyaknya kasus COVID-19. (Reuters: Caitlin Ochs)

Prof McLaws menambahkan, WHO mengumumkan darurat kesehatan masyarakat pada 30 Januari, jadi seharusnya tidak satu pun dari 194 negara yang bisa berdalih tidak tahu.

"Jadi bagi negara-negara yang mencoba berdalih bahwa mereka tidak punya waktu mempersiapkan diri, itu bukan alasan yang jujur," katanya.

"Mereka tidak perlu menunggu sampai 11 Maret, ketika sampai WHO menyebutnya pandemi," tambahnya.

Mengapa Virus Corona Lebih Ganas di Negara-Negara Kaya? Photo: Taiwan dinilai berhasil mencegah penyebaran virus corona dan sejauh ini hanya mencatat 440 kasus. (Reuters: Ann Wang)

 

Apakah datanya bisa dipercaya?

Secara singkat, tidak. Begitu banyak variabel, dengan kapasitas, kemampuan, dan kejujuran yang sulit dipastikan.

Di Inggris, kematian di fasilitas perawatan lansia dan di rumah tidak dicatat selama berminggu-minggu.

Para ahli demografi juga membantah angka kematian Rusia yang relatif rendah, mengingat tingkat kematian Moskow untuk April saja tampaknya naik hampir 20 persen.

Menurut penelitian Johns Hopkins University, lebih dari 16 persen dari semua pasien yang terinfeksi COVID-19 di Belgia telah meninggal.

Inilah kisah para dokter dan perawat yang senantiasa menjalankan tugasnya menyelamatkan nyawa

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News