Mengapa Warga Thailand Berani Secara Terbuka Menentang Kekuasaan Raja?
PM Prayuth mengubah konstitusi guna memperpanjang kuasa militer dan juga kerajaan.
Photo: Pengunjuk rasa menuntut Perdana Menteri Thailand untuk mengundurkan diri. (Reuters: Jorge Silva)
Para pengunjuk rasa meminta adanya konstitusi baru guna membatasi kuasa tersebut dan meminta kerajaan direformasi, hal yang tidak berani dilakukan sebelumnya.
Mereka yang turun ke jalan mengatakan bahwa Raja Vajiralongkorn mendukung pemerintahan PM Prayuth setelah pemilu di tahun 2019 yang disebut pihak oposisi direkayasa agar Prayuth tetap berkuasa.
PM Prayuth sendiri mengatakan pemilu berjalan adil.
Para pegiat juga menuduh Raja menyalahgunakan dana milik rakyat dan mencoba mempengaruhi keputusan militer dan politik.
Mereka juga menyampaikan petisi ke Jerman, negara dimana Raja Thailand banyak menghabiskan waktunya, untuk melihat apakah dia menggunaakan kekuasaannya ketika sedang berada di Eropa dan bila itu terjadi apakah itu sah untuk dilakukan.
Sejak kapan unjuk rasa ini dimulai?
Keresahan sebagian warga Thailand ini dimulai di awal tahun ketika pengadilan Thailand membubarkan salah satu dari dua partai oposisi karena mendapat dana ilegal dari pendiri partai tersebut yang juga merupakan salah orang terkaya di sana, Thanathorn Juangroongruangkit.
Gelombang protes yang dilakukan belasan ribu warga muda Thailand sudah berlangsung sejak bulan Juli
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu