Mengecek Kebenaran Anggapan Untuk Atasi Korupsi di Indonesia
ICW menjelaskan survei terakhir dari Lembaga Survei Indonesia menemukan kebanyakan warga Indonesia memberikan gratifikasi kepada pegawai negeri karena ingin urusan mereka selesai dengan cepat.
Menurut Adnan hasil survei ini menjadi bukti jika masalah korupsi di Indonesia adalah lebih karena struktural, bukan kultural.
"Artinya, selama ini warga menganggap pelayanan publik ini lambat dan buruk," tambahnya.
Ia tak setuju dengan anggapan korupsi di Indonesia sudah menjadi sebuah tradisi, karena jika pelayanan publik diperbaiki, celah untuk melakukan tindakan korupsi akan berkurang.
"Misalnya revolusi yang dilakukan [Ignasius] Jonan saat menjadi PT KAI, yang membuat perusahaan berbeda untuk membawahi komuter Jabodetabek."
"Sekarang [kereta jurusan Jabodetabek] memiliki fasilitas yang nyaman, gerbong ber-AC, penumpang yang mulai antri dan lebih tahu aturan, dibandingkan dengan sebelumnya."
5. Hukuman berat agar koruptor jera
Photo: Di China dilaporkan pejabat tingkat tinggi yang melakukan tindakan korupsi dengan jumlah uang yang sangat besar diancam hukuman mati. (Foto: China Peace website )
Seringkali kita mendengar ada baiknya pemerintah Indonesia meniru langkah China dalam memerangi korupsi, yakni menghukum mati koruptor.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan