Mengejar Bayangan yang Melelahkan
Minggu, 26 September 2010 – 00:44 WIB
Di Palu ini saya kehilangan uang 300 yuan. Istilah saya "kecopetan". Hari itu saya ikut taruhan dengan pimpinan unit PLTD Palu. Sebenarnya saya hanya ikut-ikutan. Dia lagi taruhan dengan Wirabumi: mungkinkah kawasan di sekitar tempat pembuangan oli itu bisa bersih di akhir Oktober 2010 nanti. Kepala unit itu bilang bisa. Pak Wirabumi bilang belum tentu.
Saya juga meragukannya. Sebab kawasan di belakang pembangkit diesel itu kotor nya bukan main. Juga kumuh. Menghitam. Saya pun ikut mempertaruhkan uang 300 yuan. Rasanya uang itu akan hilang. Saya lihat pimpinan unit di situ akan mampu mengatasinya. Ini terlihat dari bagian dalam gedung PLTD ini. Juga bisa dilihat dari mesin-mesin yang ada di dalamnya.
Semuanya sangat-sangat bersih. Padahal dulunya juga kotor. Dulunya PLTD di sini hanya bisa menghasilkan daya 9 MW. Kini sudah bisa 29 MW! Tanpa ada penambahan apa-apa. Saya yakin soal pembersihan kawasan oli itu pun juga akan beres tepat pada waktunya. Saya relakan 300 yuan itu.
Di Palu saya juga sempat chatting selama 1,5 jam. Dalam acara ini seluruh karyawan PLN di seluruh Indonesia bisa bertanya dan mengemukakan apa saja kepada saya. Banyak ide bagus, pertanyaan dan aspirasi yang disampaikan lewat chatting itu. Lebih 500 orang karyawan ikut gabung di diskusi itu, dan tentu ;lebih banyak lagi yang jadi peserta pasif.