MENGEJUTKAN! Haji Lulung Sebut Ada Pengerahan Orang Australia di Pilgub 2012
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengatakan, politik adalah alat untuk merebut kekuasaan. Kalau anak mudanya masa bodoh dengan proses politik seperti pemilihan kepala daerah, maka kekuasaan akan diambil oleh kelompok yang secara kasat mata tidak mencerminkan kondisi di suatu lingkungan.
"Kalau anak muda tidak peduli politik maka kekuasaan itu diambil orang lain dan itu tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya," kata Abraham Lunggana, di sela-sela silaturrahmi dengan cagub dan cawagub Sumatera Barat Muslim Kasim-Fauzi Bahar bersama warga DKI Jakarta, asal Sumbar, di Jakarta, Minggu (8/11).
Belajar dari kekalahan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 melawan Jokowi-Ahok, lanjutnya, ada sejumlah pembelajaran politik yang patut untuk dimaknai.
"Salah satu makna yang harus dipetik, kekalahan Fauzi Bowo dan pasangannya karena banyak anak muda yang tidak peduli politik sehingga tidak ikut menentukan siapa pemimpinnya," ungkap H Lulung, sapaan H Abraham Lunggana.
Lebih lanjut, H Lulung menangkap beberapa keanehan yang terjadi satu hari menjelang pemungutan suara pilkada DKI Jakarta. "Banyak orang datang ke Jakarta dari Australia yang memiliki KTP DKI Jakarta menggunakan hak politiknya di pilkada memilih si Ahok," ujar Haji Lulung.
Selain itu lanjutnya, banyak pemilih yang tidak dalam kondisi sehat lalu dengan kursi roda digiring mendatangi tempat-tempat pemungutan suara untuk menggunakan hak pilihnya.
"Orang sakit dengan kursi roda yang digiring ke TPS-TPS untuk memberikan suaranya kepada si Ahok, bukan Jokowi," tegas dia.
Ironisnya menurut Haji Lulung, jutaan warga DKI Jakarta dalam keadaan sehat dan punya KTP DKI Jakarta malah tidur pada hari pemilihan itu.
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengatakan, politik adalah alat untuk merebut kekuasaan. Kalau anak mudanya
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik