MENGEJUTKAN! Ini Suara PM Kanada terkait Aksi Abu Sayyaf

jpnn.com - PERDANA Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, masih terus memantau perkembangan yang terjadi di Filipina, pascaaksi keji kelompok Abu Sayyaf mengeksekusi John Ridsdel.
Untuk melemahkan kekuatan militan di sisi selatan Filipina tersebut, pemimpin 44 tahun itu mengimbau masyarakat internasional tidak membayar tebusan yang Abu Sayyaf inginkan.
Dia berharap negara-negara yang kini warganya menjadi sandera Abu Sayyaf bersedia mendengar imbauannya.
”Kita semua harus bisa membuat teroris paham bahwa mereka tidak akan bisa terus-menerus mendanai aksi teror mereka dengan cara menyandera orang-orang tak berdosa,” tegas Trudeau.
Kendati saat ini masih ada satu warga negara Kanada yang menjadi sandera Abu Sayyaf, dia bersikukuh tidak akan membayar tebusan. Sebab, dengan membayar tebusan, dia justru mempertaruhkan keselamatan seluruh warganya.
Jika tebusan dibayarkan, menurut Trudeau, Abu Sayyaf akan melanjutkan aksi penculikan mereka. Sebab, cara itu terbukti manjur untuk menghimpun dana teror. Maka, bukan hanya nyawa warga Kanada, keselamatan seluruh penduduk dunia juga dipertaruhkan.
Maka, Kanada tetap tidak akan pernah menuruti permintaan militan untuk membayar uang tebusan.
Sikap senada diungkapkan PM Inggris David Cameron. Setelah berbincang dengan Trudeau, penghuni Downing Street 10 tersebut menuturkan bahwa membayar uang tebusan yang diminta militan adalah pilihan yang salah.
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza