Mengejutkan, Inilah Hasil Penyelidikan Awal dari Ledakan Lebanon
jpnn.com, BEIRUT - Pemerintah Lebanon terus memperbarui informasi terkait penyelidikan malapetakan ledakan dahsyat di Beirut, Selasa (4/8) waktu setempat.
Penyelidikan awal menunjukkan adanya kelalaian dan tidak adanya tindakan selama bertahun-tahun atas penyimpanan bahan yang sangat eksplosif di Pelabuhan Beirut itu.
Diketahui, hingga Rabu (5/8) siang WIB dilaporkan lebih dari 100 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka.
Pemerintah Republik Lebanon dalam sebuah pernyataan mengungkap hal yang mengejutkan.
Dramatic video shows the massive explosion captured by different cameras from different angles near Beirut's port that caused destruction to homes miles away.
At least 80 people were killed and 4,000 injured: #Beirut #Lebanon pic.twitter.com/n92NACtLzd — Babar Khan ???????? ???????? ???????? (@BabarKhanASI) August 5, 2020
Ternyata, 2.750 ton amonium nitrat yang biasa digunakan untuk pupuk, tetapi juga memiliki potensi besar membuat ledakan layaknya bom itu telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan, tanpa langkah-langkah keamanan.
"Ini adalah kelalaian," kata seorang sumber pemerintah kepada Reuters.
6 bulan lalu, ada yang memperingatkan bahwa amonium nitrat sebanyak itu akan meledakkan seluruh ibu kota Lebanon.
- Drone dari Lebanon Menghantam Kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu
- Israel Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon, Sukamta DPR: DK PBB Harus Beri Sanksi Keras
- Menlu Retno Tegaskan RI tak Gentar Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Israel Kerahkan Divisi 91 Galilee untuk Serbu Lebanon dari Darat
- Militer Israel Dipermalukan Hizbullah 2 Kali dalam Sehari, Kocar Kacir