Mengejutkan, Lihatlah Kondisi Kota Ini Sekarang setelah 22 Hari Lockdown
jpnn.com, NEW DELHI - Udara di India dilaporkan jauh lebih bersih dan segar semenjak pemerintah melakukan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Tentunya hal ini menjadi kejadian langka di Negeri Bollywood itu. Sebab, kombinasi dari polusi industri pembakaran sisa pertanian dan asap mobil hingga kendaraan lainnya membuat New Delhi dan kota-kota lainnya di India diselimuti kabut tebal selama beberapa bulan dalam setahun.
Menurut data IQ AirVisual, New Delhi ialah ibu kota paling berpolusi di dunia. Namun, pada hari ke-25 hari semenjak diterapkannya lockdown yang dimulai pada 22 Maret 2020 lalu, nilai konsentrasi partikel PM2.5 dalam satu meter kubik udara rata-rata mencapai 44,18.
Angka ini menurun drastis dari rata-rata 81,88, yang tercatat antara 22 Maret hingga 15 April 2019 lalu.
Menurut analisis, data yang dikumpulkan oleh Badan Pengendalian Polusi Pusat yang dikumpulkan otoritas setempat pada 2019, rata-rata partikel PM2.5 dalam satu meter kubik udara di New Delhi adalah 98,6.
"Udara bersih adalah anugerah. Menghirup udara bersih akan meningkatkan kekebalan tubuh saya terhadap virus korona," kata Rakesh Singh, seorang insinyur komputer yang tinggal di Noida, kota satelit New Delhi seperti lansir dari laman Channel News Asia, Kamis (23/4).
Laporan itu menjadi catatan bagi New Delhi dari tahun ke tahun selalu dikabuti dengan polusi udara. Asap dari knalpot kendaraan dan debu dari pekerjaan konstruksi berkontribusi besar terhadap polusi udara di New Delhi.
Ibu kota India itu disebut-sebut memiliki hampir 10 juta kendaraan. Kota itu jauh lebih besar dibanding dari tiga kota lainnya yaitu Mumbai, Chennai, dan Kolkata. (mg9/jpnn)
Kota ini sudah menjalankan lockdown akibat pandemi corona sejak 22 Maret lalu hingga saat ini.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- BBM Berkadar Sulfur Tinggi, Ancaman Serius bagi Kualitas Udara Jakarta
- Atasi Polusi Udara Jakarta dengan Integrasi Data dan Inventarisasi Emisi
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Prioritaskan Isu Polusi Udara