Mengeluarkan Tisu, Ichsan Yasin Limpo Menyeka Air Matanya
Rekomendasi wajib belajar 12 tahun mulai dari kelas 1 sampai kelas 12 bagi IYL, harus satu kesatuan untuk menuntaskan semua mata pelajaran.
"Bukannya banyaknya seragam yang penting dalam pendidikan. Harus ada kebebasan, mau pakai sandal atau sepatu tidak masalah. Karena yang mau belajar bukan seragam, tetapi otak," tegas ayah empat anak itu.
Usai melewati semua pertanyaan dari promotor, ko-promotor, penguji, dan penguji eksternal, Ichsan sempat mengeluarkan curahan hatinya selama menjadi mahasiswa S3 Unhas.
Menurutnya, menjadi mahasiswa itu sangatlah nikmat sekali. "Menjadi mahasiswa saya baru merasakan ada kemerdekaan saat berada di kantin, karena sebelumnya selama 17 tahun saya terus disiapkan oleh protokoler," ucapnya yang membuat undangan tertawa.
Bahkan, dia juga sempat menceritakan jenis-jenis mahasiswa semasa kuliah di FH Unhas. Ada perbedaan tersendiri bagi mahasiswa S1, S2, dan S3.
"Wanita badannya lurus, selalu gembira, ketawa, itu S1. Kalau sedikit gemuk, kadang cemberut, senyum sedikit-sedikit itu S2, dan kalau S3 sangat kentara cemberut terus," kelakarnya.
"Makanya, selain melakukan penelitian di tujuh negara untuk mendapat gelar doktor, penelitian saya termasuk juga di kantin," sambungnya sambil melirik sang istri. (*/rif-zuk)
Ichsan Yasin Limpo teringat omongan ayahnya, HM Yasin Limpo, yang suatu ketika menyebut Ichsan akan menjadi doktor dan bahkan profesor.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Kaji Pemberantasan Korupsi melalui Prinsip Ultimum Remedium, Ahmad Sahroni Raih Gelar Doktor
- Kaji Penyelenggaraan Telemedicine di Indonesia, Nurul Wahdah Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum UTA '45
- Air Amran
- The Gade Creative Lounge Kini Hadir di Unhas
- PTVI Gandeng Pemkab Kolaka & Unhas Implementasikan Nilai ESG
- Anies Baswedan Sampaikan Gagasan Satu Indonesia Satu Ekonomi di Unhas