Mengenal ChilliSwap dan Manfaatnya di Pasar NFT
jpnn.com, JAKARTA - Non-Fungible Token (NFT) hangat diperbincangkan dalam setahun terakhir. Namun, sebetulnya token ini sudah ada sejak 2012 ketika proyek colored coins pertama kali diperkenalkan.
Namun, Counterparty pada 2014 yang merupakan protokol open-source yang memperluas fungsionalitas Bitcoin dan memasukkan beberapa proyek dengan asetnya sendiri, termasuk perdagangan kartu dan meme.
Pada Oktober 2016, meme yang diubah menjadi barang koleksi diterbitkan dengan green frog yang dapat dikenali, rare pepes di Counterparty.
NTF atau aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, hingga video dengan cepat menjadi salah satu fenomena budaya.
Revolusi ruang seni digital pun dimulai, sehingga seniman mampu menghasilkan dan memonetisasi karya dengan cara digital.
Pencipta seni juga bisa bertindak sebagai cap verifikasi dan keaslian.
NFT merupakan token yang tidak dapat dipertukarkan dan memiliki nilai yang berbeda antarsatu token lain.
Saat inim muncul ChilliSwap yang berhasil menjual AP-T yang merupakan kombinasi pertama di dunia antara karya seni fisik dan digital di blockchain.
Chilliswab bisa memberikan manfaat ekskulsif baik pada penjual maupun pembeli di pasar NFT.
- TRIV Crypto Futures, Inovasi Baru untuk Trader Kripto di Indonesia
- Waspada Penipuan Online dengan Modus Aplikasi Kencan
- Bank Mandiri Bersama Sucor Sekuritas & Sucor AM Kolaborasi Percepat Inklusi Keuangan
- Wujudkan Pertumbuhan 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp 7.000 Triliun Per Tahun
- inDrive Mengintegrasi Teknologi AI pada Layanan Ride-Hailing, Pengiriman, dan Ekonomi Gig di 2025
- UNIDA Gontor Perkuat Penelitian Cryptocurrency lewat Kolaborasi Lintas Institusi