btn close ads

Mengenal Ilmuwan Australia Penemu Sinar Laser

Mengenal Ilmuwan Australia Penemu Sinar Laser
Mengenal Ilmuwan Australia Penemu Sinar Laser

Cucu Prof Prokhorov, juga bernama Alexander, kepada ABC menjelaskan bahwa kakeknya bercerita tentang "kupu-kupu yang sangat indah, hutan... dan iklim yang hangat".

"Dia pernah tersesat di hutan dan seluruh penduduk desa turut mencarinya," kata Alexander.

Kenangan Indah Pendidikan yang 'Ajaib'

Mengenal Ilmuwan Australia Penemu Sinar Laser
Professor Prokhorov belajar ilmu fisika pada Institute of Atomic Energy Uni Soviet. (Foto: kiriman/Alex Prokhorov)

Mantan Menteri Sains (1983-1990) Barry Jones, yang mengunjungi Prof Prokhorov saat berkunjung ke Rusia, menjelaskan sang ilmuwan masih memiliki kenangan indah tentang Australia.

"Dia memiliki pandangan jelas dan baik tentang Australia dan keterbukaan dan warna-warni dan pohon-pohon serta lingkungan ajaib tempat tinggalnya," kata Dr Jones.

Keluarga Prof Prokhorov kembali ke Rusia pada 1923 setelah Revolusi Rusia, di mana dia menyelesaikan SMA-nya dan melanjutkan studi di bidang gelombang radio.

Setelah menjadi tentara Rusia dalam Perang Dunia II dan sempat cedera dua kali, dia kembali belajar fisika di Institut Energi Atom Uni Soviet. Di sinilah dia mengembangkan teknologi yang memungkinkan lahirnya teknologi sinar laser.

Dia menjadi anggota Partai Komunis pada 1950 dan menurut Prof. Bachor, Prof. Prokhorov pernah mencoba mengembangkan "senjata sinar mematikan" saat berada di lembaga tersebut.

Perlombaan Senjata Sinar Picu Revolusi Laser

Mengenal Ilmuwan Australia Penemu Sinar Laser
Prokhorov saat menerima hadiah Nobel atas upayanya mengembangkan sinar laser. (Foto: kiriman/Alexander Prokhorov)

Pada tahun 1964, Hadiah Nobel diberikan kepada Prof. Prokhorov dan rekannya dari Rusia Nikolay Basov serta ilmuwan Amerika Charles Townes - yang secara terpisah bekerja pada topik penelitian yang sama.

Inilah Alexander Prokhorov, salah satu penemu laser kelahiran Australia yang juga merupakan pemenang Hadiah Nobel yang mungkin tidak Anda ketahui.Tapi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News