Mengenal Ilmuwan Australia Penemu Sinar Laser

"Albert Einstein dalam makalah yang terbit di Jerman [mengusulkan] cara untuk menambah kekuatan sinar dalam sebuah mesin... tapi selama 40 tahun tidak ada yang bisa membuat mesin seperti itu," kata Profesor Bachor.
"[Prof Prokhorov] adalah salah satu dari mereka yang memiliki ide tepat yang pada dasarnya hal itu terkait dengan menempatkan amplifier di antara dua cermin dan memantulkan cahaya ke depan dan ke belakang berkali-kali, sehingga jadi semakin kuat setiap kali melewati amplifier," jelasnya.
Prof Bachor mengatakan penelitian itu merupakan bagian dari proyek militer yang lebih besar selama Perang Dingin.
"Kedua negara mencoba semua hal... laser saat itu dianggap sebagai senjata sinar mematikan seperti yang Anda lihat dalam film Star Wars," katanya.
"Senjata sinar mematikan adalah program awal dan belakangan dengan cepat orang memunculkan berbagai ide mengenai apa yang bisa Anda lakukan - Anda bisa membuat lubang dan membuat lubang sangat berguna untuk memotong logam, atau pengelasan mobil atau untuk operasi," jelas Prof. Bachor.
Teknologi laser memungkinkan penciptaan berbagai macam perangkat - dari pemutar DVD, barcode scanner, printer 3D dan bahkan kabel serat optik (yang dipergunakan dalam teknologi internet supercepat).

Prof Prokhorov meninggal pada tahun 2002 akibat pneumonia.
Dalam sebuah wawancara dengan Prof Prokhorov yang diperoleh sejarawan Rusia Elena Govor, sang profesor merenungkan apakah dia akan memenangkan Hadiah Nobel seandainya lahir di tempat yang berbeda.
Inilah Alexander Prokhorov, salah satu penemu laser kelahiran Australia yang juga merupakan pemenang Hadiah Nobel yang mungkin tidak Anda ketahui.Tapi
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun