Mengenal Jaleela, Kebaya Asal NTB yang Disukai Pasar Asia Hingga Eropa
"Banyaknya potongan-potongan kain yang tidak digunakan memicu kami untuk mulai memikirkan manfaat dari sisa kain tersebut," ungkap Putri.
Akhirnya, kata Putri, tercetuslah sepatu dan tas, sebagai langkah awal mengurangi limbah kain dan mengolahnya menjadi barang yang bernilai jual.
"Setiap motif yang ada memiliki makna khusus sesuai dengan konsep yang ditentukan," paparnya.
Produk tas maupun sepatu tersebut menjadi fashion item yang melengkapi set kebaya dan rok dengan pilihan warna yang senada.
"Penggunaan bahan yang sama antara kebaya, tas, dan sepatu mempermudah customer memiliki penampilan yang matching dengan harga terjangkau" jelasnya.
Tak hanya itu, Jaleela juga mengupayakan peningkatan perekonomian bagi 50 penjahit perempuan.
Putri mengatakan pemberdayaan para penjahit perempuan lokal di NTB dilakukan sejak awal Jaleela didirikan.
"Para penjahit perempuan ini dominannya merupakan ibu-ibu penjahit rumahan yang memiliki kemampuan menjahit yang baik, namun, sulit mendapat pekerjaan yang layak," katanya.
Kebaya Jaleela yang unik tidak hanya mampu menarik minat pasar nasional, tetapi juga Asia dan Eropa.
- Pesona Modest Fashion dan Seni Global Berpadu di Istanbul
- Indodana & Transmarco Berkolaborasi untuk Memudahkan Pencinta Fesyen Premium
- Kebaya Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Malaysia Merasa Bangga
- Toko Resmi H&M Hadir di Shopee Mall, Dapatkan Koleksi Terbaru & Promo Menarik!
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item
- Amanda Manopo Ungkap Kebiasaan Pakai Baju Sekali Pakai