Mengenal Kekayaan Budaya dan Sejarah Nusantara Melalui Jalur Rempah
jpnn.com, MALUKU - Ternate dan Tidore tidak hanya menjanjikan keindahan alam, tetapi juga kekayaan sejarah serta tradisi budaya. Banyak kisah lampau tentang dua pulau kecil yang berdampingan di Laut Maluku itu. Salah satunya tentang keberadaan jalur rempah.
Diketahui, jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara, Nusantara telah menjadi pemain penting di dunia lewat rempah-rempahnya.
Cengkeh menjadi daya tarik di jalur rempah. Foto: Istimewa
Jejak sejarah itu lah yang mendasari Yayasan Negeri Rempah untuk membuka wawasan masyarakat melalui perjalanan wisata yang menyenangkan.
BACA JUGA: Hikayat Cengkeh
Ketua Dewan Pembina Yayasan Negeri Rempah Hassan Wirajuda mengatakan, Indonesia merupakan pusat penghasil rempah yang telah diakui dunia. Menurutnya, perdagangan rempah kemudian turut memengaruhi petukaran budaya dari berbagai bangsa.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Negeri Rempah Hassan Wirajuda. Foto: Istimewa
“Perdagangan itu menghadiahkan kontak antar orang dan bangsa yang berbeda. Dari sana ada pertukaran budaya, filsafat, dan teknologi,” kata Hassan Wirajuda dalam siaran tertulis, Kamis (18/7).
Jejak sejarah jalur rempah mendasari Yayasan Negeri Rempah untuk membuka wawasan masyarakat melalui perjalanan wisata yang menyenangkan.
- Ditjen Kebudayaan dan Sekretariat ASEAN Bangkitkan Budaya Rempah Asia Tenggara
- TELU: Menemukan Kearifan, Memahami Kekayaan Budaya Bali
- 2024, Kemendikbudristek Targetkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
- Festival Budayaw IV Resmi Ditutup, 4 Negara Berkolaborasi di Jalur Rempah
- Program TEKAD Dukung Revitalisasi Jalur Rempah Maluku Utara
- Maluku Utara Bagian Penting dari Perjalanan Sejarah Jalur Rempah Nusantara