Mengenal Koleksi Spesimen Manusia Secara Digital
Mengagumi tengkorak mumi Mesir nantinya bukan lagi semata-mata jadi aktivitas kalangan mahasiswa di bidang ilmu terkait. Pasalnya, Brookes Allen Museum of Anatomy and Pathology pada Melbourne University akan membuka sebagian koleksi spesimen manusianya secara digital.
Sebuah replika tengkorak kuno telah dicetak secara 3D sebagai bagian dari upaya galeri baru memadukan sains dan seni agar dapat lebih menarik dan menginspirasi.
Museum anatomi dan patologi yang memiliki banyak koleksi spesimen manusia tersebut akan membuka sebagian koleksinya melalui ruang baru yang mengggunakan fasilitas streaming dan berbagai metode digital lainnya.
Hal ini merupakan hasil kerjasama Melbourne University dengan Science Gallery, sebuah jaringan global yang bertujuan menjadikan bidang kajian ini lebih menarik.
Kepada ABC, Direktur Science Gallery Rose Hiscock menjelaskan, meskipun kerjasama ini ditujukan bagi generasi muda namun ekspansi digital ini juga bisa menjangkau publik yang lebih luas.
Menurut dia, ruang galeri ini merupakan perpaduan seni dan sains.
"Memang penting untuk menumbuhkan minat generasi muda pada bidang keilmuan STEM (sains, teknologi, engineering serta matematika). Dan kami ingin memasukkan seni (arts), jadi kami menyebutnya STEAM," jelas dia.
"Semua ilmuwan yang saya temui menyatakan, sains itu dengan sendirinya kreatif ... dan sangat menarik," tambah Rose Hiscock.
Mengagumi tengkorak mumi Mesir nantinya bukan lagi semata-mata jadi aktivitas kalangan mahasiswa di bidang ilmu terkait. Pasalnya, Brookes Allen
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat