Mengenal Komunitas Blues, Relax, and Kongkow-Kongkow Time (BreakTime)
Hilangkan Jenuh, Kumpul di Kafe Tiap Malam Minggu
jpnn.com - Kejenuhan atas padatnya aktivitas di Jakarta telah menyatukan sekelompok orang ini dalam sebuah komunitas. Namanya adalah Komunitas Break Time. Yakni, singkatan dari Blues, Relax and Kongkow-Kongkow Time.
YUDHA PETA OGARA
AWAL 2011, gitaris musik blues Indonesia Kongko Bangun Pambudi dan beberapa rekannya, seperti Iqbal Pria Fadhila, merasakan ''kepenatan''. Saat itu, gempuran musik pop seakan tak terbendung. Program musik di berbagai televisi dan radio semakin melupakan para pecinta musik blues.
Dalam kondisi itu, penggemar musik idealis seperti mereka tak bisa berdiam diri. Seperti para founder blues di Afrika yang menghibur dan memerdekakan diri dengan memainkan musik itu saat menghadapi rasisme, Kongko dkk melakukan hal serupa.
Awalnya tak lebih dari sepuluh orang. Mereka membentuk Komunitas Break Time. Sesuai namanya, komunitas tersebut mengajak seluruh pecinta blues bergabung dan berkumpul untuk menyegarkan diri dengan menyanyikan lagu-lagu blues. Lokasi kumpul pertama adalah Jambodroe Cafe di Gedung Galeri Nasional, Jakarta Pusat. Di sana, mereka secara rutin menghibur para pengunjung kafe dengan lagu-lagu blues.
Lama kelamaan, Break Time semakin dikenal. Para penggemar blues makin ramai berdatangan ke Jambodroe Cafe. Melihat antusiasme yang tinggi, Kongko dkk mulai mengadakan aneka event. Massa terus bertambah. Dari puluhan, ratusan, hingga mencapai ribuan. Itu terjadi setelah mereka membuka akun di beberapa jejaring sosial.
"Sekarang member kami berjumlah tak kurang dari dua ribu orang. Kumpulnya setiap Sabtu malam. Yang datang ke kafe tak pernah kurang dari 100 orang. Di sini kita amat terbuka," papar kata Iqbal Pria Fadhila saat berbincang di Upstairs Cafe, Cikini yang menjadi tempat kongko mereka saat ini.
Dia menjelaskan, mereka pindah ke Cafe Upstairs pada akhir 2012. Itu dilakukan untuk penyegaran. Di sana, setiap Sabtu malam para penggemar blues datang. Mereka boleh tampil atau sekadar duduk, minum, sambil menikmati musisi blues beraksi di panggung.
Kejenuhan atas padatnya aktivitas di Jakarta telah menyatukan sekelompok orang ini dalam sebuah komunitas. Namanya adalah Komunitas Break Time. Yakni,
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara