Mengenal Oxium, Plastik Ramah Lingkungan yang Cepat Terurai
Aditif oxo-degradable hanya memotong-motong rantai polimer plastik menjadi plastik yang berukuran lebih kecil; mikroplastik, akan tetapi masih memiliki sifat-sifat plastik konvensional, bobot aditif oxo-degradable akan tetap bertahan di alam selama berpuluh-puluh tahun.
Oxium; aditif oxo-biodegradable, sangat berbeda dengan aditif oxo-degradable. Oxium bekerja mencacah-cacah molekul plastik pada level molekuler, hingga bobot molekulnya menurun menjadi sangat rendah di bawah 5.000 dalton.
Residu plastik Oxium akan dimakan mikroba, dipotong-potong lagi rantai karbonnya menjadi karbon dioksida, air, dan biomassa. Residu Oxium akan kembali ke tanah menjadi kompos yang bisa diserap kembali oleh tanaman.
Menurut CEN/TR 15351 oxo-biodegradation ditentukan sebagai proses degradasi yang dihasilkan oleh fenomena oksidatif dan dari aktivitas sel, baik secara serentak maupun secara simultan.
Lebih dari itu, Oxium oxo-biodegradable bukan mikroplastik atau tidak menghasilkan mikroplastik. Ini artinya Oxium ramah lingkungan dan aman bagi makhluk hidup di sekitarnya termasuk manusia.
Head of Marketing and Sales Greenhope Arsika Ahmad mengatakan pihaknya punya produk resin bioplastik ramah lingkungannya, yakni Ecoplas.
Ecoplas menghadirkan plastik yang tak hanya ramah lingkungan karena mudah terurai, namun juga terjangkau oleh masyarakat.
"Ecoplas adalah plastik biodegradable yang terbuat dari ketela. Penggunaan Ecoplas di Indonesia tentu jadi solusi. Ecoplas juga akan memberikan dampak sosial yang positif bagi negeri ini," ujar dia dalam siaran persnya, Jumat (30/9).
Oxium merupakan produk plastik yang ramah lingkungan dan lebih cepat terurai serta terjangkau bagi masyarakat..
- Pemerintah Diminta Lakukan Pengendalian dari Hulu Untuk Pengurangan Sampah Laut
- Greenhope Hadirkan Produk Plastik yang Terurai Secara Alami
- Dampak Mikroplastik Terhadap Kesehatan Belum Bisa Dibuktikan, Begini Penjelasan WHO & Pakar
- Kaipang Greenhope
- Peran Industri Hijau Sangat Penting dalam Keberlangsungan Lingkungan
- Peneliti BRIN Sebut Kerang Hijau di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Mengerikan!