Mengenal Peran 4 Pahlawan Era Revolusi Teknologi yang Berjuang Bagi Kemerdekaan UMKM

jpnn.com, JAKARTA - Dulu masyarakat mengenal pahlawan identik dengan kisah heroik di masa lalu yang penuh ketangguhan dan semangat juang dalam menghadapi penjajahan seperti Pangeran Diponegoro, Jenderal Soedirman, atau Ir. Soekarno.
Namun di era revolusi teknologi ini, pahlawan tidak hanya mereka yang mengangkat senjata maupun mengusir penjajah mereka berada di tengah-tengah masyarakat dan berjuang untuk mengatasi berbagai tantangan dan membawa dampak positif bagi sesama.
Berikut ini sejumlah kisah heroik dari pahlawan era revolusi teknologi ini. Mulai dari Ahmad, pengusaha batik yang bangkrut saat pandemi COVID-19, tetapi mampu bangkit dan memberdayakan warga kampungnya, hingga Deden Chandra, yang bekerja sebagai driver ojol yang berjuang melawan keterbatasannya sebagai seorang penyandang disabilitas.
Mereka adalah figur inspiratif yang berhasil bangkit dari keterbatasan dan menciptakan perubahan nyata di era digital ini.
Di balik layar, mereka mengukir cerita kepahlawanan dalam medan pertempuran baru.
1. Pahlawan Industri Rumahan
Di tengah badai pandemi Covid-19, Achmad (37), pemilik Toko Zahra 27, merasakan getirnya kebangkrutan. Ketika bisnisnya terhempas oleh dampak pandemi, Achmad tak menyerah.
Dia berusaha keras untuk menghidupkan kembali usahanya. Dengan tekad bulat, ia memulai kembali berjualan batik di toko online pertamanya, Toko Zahra 27.
Para pahlawan teknologi dan UMKM adalah figur inspiratif yang berhasil bangkit dari keterbatasan dan menciptakan perubahan nyata di era digital ini.
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- ASIPPINDO Dukung Perluasan Askses Pembiayaan Inklusif Bagi Pelaku UMKM
- Beri Asistensi UMKM Berorientasi Ekspor, Bea Cukai Cikarang Kunjungi Baragakai