Mengenal Sosok Abu Tholut di Dukuh Bae Pondok, Kudus
Warga Memanggil Om Yon, Dikenal sebagai Pribadi yang Ramah
Sabtu, 11 Desember 2010 – 09:14 WIB

Aparat kepolisian (Densus 88) akhirnya berhasil menangkap seseorang yang diduga kuat tersangka teroris yang diburu bernama Abu Tholud alias Imron di Desa Pondok Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jumat pukul 08.00 WIB. Proses penangkapan Abu Tholud tidak ada perlawanan sama sekali di rumahnya yang dia tinggali bersama seorang istri dan tujuh anaknya. Menurut saksi ada 3 kali tembakan peringatan dari polisi saat proses penangkapan.Foto: Donny Setyawan/Radar Kudus
"Di sini Abu Tholut sering dipanggil Om Yon, kepanjangan dari Imron. Ada juga yang memanggil Amin atau Mustofa," ujar Aslamah, 60, salah seorang warga Desa Bae kepada Radar Kudus (Jawa Pos Group/JPNN) kemarin (10/12).
Aslamah menuturkan, sebenarnya banyak warga yang mengetahui Abu Tholut pernah dipenjara karena terlibat kasus terorisme. Namun, tidak ada warga yang mempermasalahkan. "Sebab, Om Yon dikenal baik dan ramah kepada masyarakat sini," ujarnya. Begitu pula, keluarganya tidak pernah bermasalah. "Istrinya (Fachatun, 45, Red) bahkan sering kumpul dengan ibu-ibu," tambah Aslamah.
Abu Tholut mempunyai tujuh anak. Mereka adalah Nadya, 17; Khimna, 15; Tholut, 13; Ira, 9; Ghulam, 6; Lilik, 2; dan Sa?ad, 7 bulan. "Di antara tujuh anak itu, yang tinggal di sini hanya empat orang. Yang lain, katanya, sedang mondok di luar kota," jelasnya.
Otomatis keluarga itu jarang terlihat berkumpul semua. Apalagi, Abu Tholut juga sering bepergian keluar kota. "Warga sini tidak tahu apa yang dilakukan di luar kota. Yang jelas, selama di sini dia dan keluarganya baik-baik saja," kata Aslamah.
Di lingkungan tempat tinggalnya, Abu Tholut ternyata dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah. Warga pun tak menyangka bila kemudian Tim Densus
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri