Mengenal Sosok Abu Tholut di Dukuh Bae Pondok, Kudus
Warga Memanggil Om Yon, Dikenal sebagai Pribadi yang Ramah
Sabtu, 11 Desember 2010 – 09:14 WIB

Aparat kepolisian (Densus 88) akhirnya berhasil menangkap seseorang yang diduga kuat tersangka teroris yang diburu bernama Abu Tholud alias Imron di Desa Pondok Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jumat pukul 08.00 WIB. Proses penangkapan Abu Tholud tidak ada perlawanan sama sekali di rumahnya yang dia tinggali bersama seorang istri dan tujuh anaknya. Menurut saksi ada 3 kali tembakan peringatan dari polisi saat proses penangkapan.Foto: Donny Setyawan/Radar Kudus
Sebelum di Desa Bae, Abu Tholut kepada warga mengatakan tinggal di Jakarta. Dia bersama keluarganya kos atau menyewa rumah dengan berpindah-pindah. Baru pada 2005 dia berpindah ke Kudus dan membangun rumah di Desa Bae. Di rumah dengan teras berlantai keramik hijau dan tembok bercat putih itulah keluarga Abu Tholut melanjutkan hidupnya.
Posisi rumah Abu Tholut memang pas untuk tempat bersembunyi. Letaknya di belakang kebun, bersebelahan dengan sungai desa dan diapit tiga rumah saudara iparnya. Yakni, rumah Mustaqin (depan), rumah Yasin (samping kanan), dan rumah Zahid (samping kiri). Orang yang tidak mengenal Abu Tholut jarang yang mengetahui rumah tokoh teroris itu.
Su"udi, 42, salah seorang warga setempat, saat ditemui Radar Kudus menuturkan, Dukuh Bae Pondok merupakan dukuh paling ujung alias perbatasan yang menghubungkan Desa Bae, Kecamatan Bae, dengan Desa Samirejo, Kecamatan Dawe. Dari Jalan Raya Kudus-Colo, orang harus melalui jalan selebar dua meter sepanjang 1,5 kilometer untuk menuju ke Dukuh Bae. "Dukuh kami merupakan dukuh terakhir di Desa Bae. Masyarakat umum jarang yang lewat jalan ini," bebernya.
Su"udi mengatakan, akhir-akhir ini banyak warga tidak dikenal sering mendatangi dukuhnya. "Kadang ada orang yang mondar-mandir di sekitar sini. Namun, saya tidak tahu apakah itu petugas yang memata-matai rumah Abu Tholut atau bukan," ungkapnya.
Di lingkungan tempat tinggalnya, Abu Tholut ternyata dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah. Warga pun tak menyangka bila kemudian Tim Densus
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu