Mengenal Tradisi Unik Kacang Jodoh Wakatobi di Bulan Ramadan
jpnn.com, WAKATOBI - Wakatobi dikenal wisatawan sebagai surga bawah laut yang begitu indah.
Destinasi wisata yang ada di Sulawesi Tenggara ini menyimpan beragam keindahan biota laut sebagai pusat segitiga karang dunia.
Setidaknya terdapat 942 jenis ikan dan 750 spesies terumbu karang.
Karena itu, tidak heran jika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjadikan Wakatobi sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas.
Hal ini diharapkan mampu membangkitkan ekonomi, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, membuka peluang investasi guna menghadirkan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Untuk Kabupaten Wakatobi, jika melihat realisasi investasi nasional memang berdampak cukup baik. Karena itu realisasi investasi di sektor pariwisata harus semakin ditingkatkan, karena wilayah Wakatobi memiliki alam yang indah serta kekayaan laut yang luar biasa," ujar Sandiaga.
Selain kekayaan alamnya, Wakatobi juga memiliki tradisi unik yang berlangsung pada setiap Ramadan.
Tradisi tersebut bernama Herapo-rapo atau masyarakat menyebutnya pula sebagai tradisi Kacang Jodoh.
Selain kekayaan alamnya, Wakatobi juga memiliki tradisi unik, yaitu Kacang Jodoh yang berlangsung pada setiap Ramadan. Seperti apakah tradisi Kacang Jodoh ini?
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Kemenparekraf Kucurkan Bantuan untuk 24 Desa Wisata di 12 Provinsi
- Bea Cukai-BKHIT Lepas Ekspor Perdana 3,2 Ton Ikan Kerapu Hidup Asal Wakatobi ke Hong Kong
- Kunjungi Kedai Saat Kopi di Surabaya, Sandiaga Uno: Konsepnya Unik
- WATERBOMB Festival Hadirkan Sensasi Musik dan Perang Air untuk Penggemar K-Pop
- Menparekraf Sandiaga Uno Perkenalkan Program Aksilarasi 2024, Ini Tujuannya