Mengenal Tradisi Unik Kacang Jodoh Wakatobi di Bulan Ramadan
Unik sekali, bukan? Seperti apakah tradisi Kacang Jodoh ini?
Sambil merencanakan liburan, jangan lupa ikutan PUKIS atau Pesona Punya Kuis setiap hari Selasa yang diadakan dua minggu sekali.
Caranya? Follow akun Instagram @pesona.indonesia lalu like postingan terbaru PUKIS pada feed.
Jawab pertanyaan di kolom komentar dan jangan lupa mention 3 temanmu untuk ikutan kuis ini, ya! Raih ragam hadiah menarik dari Pesona Indonesia.
Sejarah Tradisi Kacang Jodoh
Dua orang gadis menjual kacang di depan rumah mereka yang berada di pinggir jalan menggunakan meja kecil yang diterangi beberapa buah lilin. Foto: Dokumentasi Kemenparekraf.
Kacang Jodoh atau Herapo-rapo merupakan tradisi yang telah digeluti masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun lamanya, khususnya masyarakat Wangi-Wangi.
Tradisi unik ini merupakan warisan nenek moyang dan dilakukan secara turun-temurun.
Selain kekayaan alamnya, Wakatobi juga memiliki tradisi unik, yaitu Kacang Jodoh yang berlangsung pada setiap Ramadan. Seperti apakah tradisi Kacang Jodoh ini?
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Kemenparekraf Kucurkan Bantuan untuk 24 Desa Wisata di 12 Provinsi
- Bea Cukai-BKHIT Lepas Ekspor Perdana 3,2 Ton Ikan Kerapu Hidup Asal Wakatobi ke Hong Kong
- Kunjungi Kedai Saat Kopi di Surabaya, Sandiaga Uno: Konsepnya Unik
- WATERBOMB Festival Hadirkan Sensasi Musik dan Perang Air untuk Penggemar K-Pop
- Menparekraf Sandiaga Uno Perkenalkan Program Aksilarasi 2024, Ini Tujuannya