Mengenal Varian Mu, Apakah Bisa Masuk ke Indonesia?
Mutasinya cenderung memengaruhi karakteristik virus, seperti penularan atau tingkat keparahan penyakit.
Menurut WHO, varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan vaksin.
Data awal studi laboratorium menunjukkan antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap vaksinasi COVID-19 atau infeksi sebelumnya kurang mampu menetralisisai atau mengikat dan menonaktifkan varian Mu.
Namun, temuan ini masih perlu dikonfirmasi melalui penelitian selanjutnya.
WHO menyatakan masih memerlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami varian Mu dan penyebarannya.
Sejauh ini, varian Mu telah terdeteksi di 39 negara, termasuk di Amerika Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat.
Menurut Medpage Today, sebuah studi dari University of Miami mendeteksi varian ini pada sembilan persen kasus di Jackson Memorial Health System di Miami.
Meskipun Mu ditemukan kurang dari 0,1 persen dari semua kasus COVID-19 di seluruh dunia, tetapi varian ini menyumbang 39 persen dari kasus di Kolombia dan 13 persen di Ekuador, dan telah meningkat prevalensinya di wilayah tersebut.
Pemerintah seharusnya terus memastikan pelaku perjalanan yang berasal dari luar negeri tidak membawa varian Mu.
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia