Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental Anak

Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental Anak
Ilustrasi. Getty Images

"Pasalnya ini bisa jadi hanya masalah perilaku atau kurangnya skill parenting yang dimiliki orangtua," kata Waterman.

3. Ketahui bahwa sejumlah gangguan mental terlalu sering didiagnosis

Menurut CDC, Attention Deficit-Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi yang paling sering didiagnosis pada anak. Tapi baik Waterman and Lang sepakat jika ADHD ini terlalu sering didiagnosis pada anak-anak. Untuk itu penting bagi orang tua untuk memastikan diagnosis tersebut dengan menemui dokter anak, psikolog atau psikiater.

Selain ADHD, dua kondisi lain yang terlalu sering didiagnosis pada anak-anak adalah schizophrenia dan gangguan bipolar. Padahal kedua gangguan ini cenderung muncul pada masa remaja, jadi jarang ada anak yang mengidap salah satunya.

4. Jangan pakai label tertentu

Hindari penggunaan istilah seperti depresi atau gangguan kecemasan karena dapat merusak kepercayaan diri anak. Alih-alih menggunakan kedua istilah itu, beritahu anak bahwa masalahnya terletak pada gejala-gejala yang dialaminya dan terangkan bahwa anda tengah mencarikannya bantuan sehingga ia tak merasa khawatir.

5. Menambah wawasan

Seringkali orang tua tidak paham bagaimana perasaan anak-anaknya yang mengidap depresi atau bagaimana menolong mereka. "Padahal jika orang tua mempelajari tentang aspek-aspek kondisi yang dialami anaknya, otomatis mereka juga bisa belajar bagaimana mengatasinya," kataLang.

JIKA anak merasa tak enak badan karena flu atau cedera fisik, anda tentu dapat mengenalinya dengan mudah. Tapi bagaimana jika anak anda terkena gangguan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News