Mengenang 2 Dekade Bom Bali, Yenny Wahid Sebut Indonesia Semakin Kuat Perangi Terorisme
Yenny melanjutkan 20 tahun yang lalu orang terbunuh dan terluka secara fisik, mental, sosial, ekonomi, nasional, dan global.
"Tetapi hari ini kita berkumpul di sini untuk menunjukkan bahwa kita bisa bangkit kembali," katanya.
Kini, lanjutnya, orang Indonesia berdiri berdampingan dengan saudara-saudara dari bangsa lain di Bali, tak tergoyahkan dalam upaya tanpa henti untuk memerangi terorisme.
Bersama dengan negara-negara lain, warga Indonesia bergandengan tangan dalam mengejar dunia yang adil dan damai di mana orang-orang aman, sejahtera, dan bahagia.
"Kami menolak jika filosofi persatuan dalam keragaman kami dicabik-cabik. Kami menolak agama damai kami dibajak, kami menolak cara hidup hidup berdampingan secara damai dicabut," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Marthinus Hukom menyampaikan Indonesia memiliki tekad dan semangat yang kuat untuk bisa bergandengan tangan menciptakan perdamaian tanpa kekerasan serta menjaga keamanan bagi setiap orang.
Dia berpandangan untuk menciptakan keadaan damai diperlukan kerja sama lintas sektor, baik pemerintah, aparat keamanan, tokoh masyarakat maupun tokoh agama, dan dukungan kerja sama masyarakat umum.
"Karena tanpa itu semua cita-cita bersama mewujudkan perdamaian itu sulit tercapai," kata Irjen Marthinus.
Yenny Wahid menilai orang Indonesia saat ini berdiri berdampingan dengan saudara-saudara dari bangsa lain di Bali, tak tergoyahkan memerangi terorisme.
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?